Hitung Bore Up dan Diameter Klep
Mungkin masih banyak yang belum tau soal rumus-rumus dalam meng-up grade performa mesin skutik yang rata-rata jenis 4-Tak. Misal rumus menghitung volume silinder ketika melakukan bore-up dan sebagainya.
Padahal dari penggantian diameter piston tersebut, ada lagi rumus buat ngoprek komponen mesin lainnya bila ingin performanya lebih ajip.

Yakni V (dalam cm³ atau cc) = (1/4 x ? x D² x T) : 1.000. Di mana V adalah volume silinder, ? : bilangan konstanta yang nilainya 3,14, D : diameter piston dan T : langkah piston (stroke). Nah, dengan rumus ini, sobat sekalian bisa menentukan pembesaran kapasitas yang dikehendaki.

Trus, misal kita ingin dongkrak kapasitas silindernya jadi 150 cc atau yang mendekati, mesti pakai piston diameter berapa? Yuk, kita kalkulasi lagi. Tinggal mainkan saja angka untuk D.
Coba deh kalo kita pakai piston berdiamter 57 mm. Jika dimasukkan dalam rumus menghitung volume silinder mesin 4-Tak tadi, maka hasilnya akan didapat V = 147,67 cc. Mendekati 150 cc kan? Sementara kalau pakai piston 58 mm, hasilnya V = 152,9 cc.

“Banyak yang suka salah kaprah dalam mengaplikasi klep gede. Sebab kalau diameter klep yang digunakan terlalu lebar, akan mengakibatkan velocity-nya (kecepatan aliran campuran bahan bakar) jadi terlalu rendah. Efeknya asupan gas jadi kurang maksimal,” terang salah satu tunner road race papan atas ini.

Sementara untuk klep out, patokan maksimumnya sekitar 85% dari diameter klep in. Ambil contoh kalau diameter klep in-nya pakai 28 mm, maka klep out-nya = 28 mm x 85 / 100 = 23,8 mm. Tapi karena untuk mendapatkan klep ukuran 23,8 mm itu susah, kata Om Gandoz pilih saja mendekati, misal pakai 23 mm.
“Jangan ambil yang lebih gede trus dibubut. Karena kalau klep sudah dibubut, kekuatannya akan berkurang lantaran lapisan hardener-nya terkikis. Efeknya, klep bakal mudah bengkok atau cepat menghantarkan panas ke seating klep yang menyebakan pemuaian tinggi.