Breaking News
Loading...
  • New Movies
  • Recent Games
  • Tech Review

Tab 1 Top Area

Tech News

Game Reviews

Recent Post

Wednesday, February 27, 2013
no image

Menghitung diameter Klep

image



Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE
Menetukan diameter klep.
Menetukan diameter inlet atau lubang isap pada skubek, semisal di kelas 150 cc tenaga puncaknya sekitar di 9500 rpm. Peak power tidak tidak di rpm 11.500 atau 14.000. Mesin skubek korekan terkini, peak power rata-rata berada di 9.500 rpm.
Angka keramat itu ada hubungan dalam penentuan besar diameter klep. Rumusnya dijabarkan dalam buku four stroke performance tuning karya A. Graham Bell.
Yaitu:
CVx rpm
Va = GS x K
Va = Luas klep dalam inci
CV = Volume silinder dalam cc
Rpm= rpm letak peak
K = konstanta, mesin 2 klep 5.900 dan 5.400 mesin 4 klep.
GS = Gas Speed ft/sec
Besarnya tergantung penggunaan mesin dan bentuk ruang bakar. Mesin fullrace ruang bakar bathtub 230-240 ft/sec. Jenis pent roof dan hemi 260-280ft/sec dan wedge 240-255ft/sec. Mengenai bentuk ruang bakar akan ditulis pada bab berikutnya. Pasti ada.
Kebanyakan untuk balap menggunakan jenis ruang bakar bathtub. Diambil Gs = 240ft/sec. Mari coba menentukan diameter klep mesin 150 cc(CV), rpm peak power 9.500, menggunakan 2 klep berarti K = 5.900. Maka luas diameter klep isap yaitu:
Va = 150x 9.500
240 x 5.900
Va = 1.425.000
1.416.000
Va = 1 inci²
Jika mau mencari jari-jari atau setengah diameter klep tinggal menggunakan rumus luas lingkar.






r = Va/3,14 = 1/3,14 = 0,56 inci. Jika ingin konversi dalam satuan millimeter tinggal di kalikan 25,4.Maka r = 0,56 x 25,4 = 14,224 mm, Jadi diameter klep yaitu 14,224 x 2 = 28,5 mm.
Ini contoh untuk skubek 150 cc dan peak power 9.500 rpm digunakan klep diameter 28,5 atau 29.

Cara Setting Karburator

GRAPHIC EFFECT SPUYER TERHADAP KINERJA KARBURATOR
korek motor Beberapa orang kadang berpikir menyetel karburator adalah pekerjaan yang sangat gampang. Ganti jet-nya setingkat atau dua tingkat, meniru setelan karburator orang lain yang sudah ketemu dan BOMM!! Mesin motor melaju kencang. Hmmm… mungkin iya pada mesin standard ataupun mengalami modifikasi ringan. Tapi untuk balap, tidak terdengar semudah itu. Ada banyak kombinasi dari setingan idle jet, needle jet, posisi clip, main jet, power jet, level bahan-bakar (set up pelampung), dan lain-lain dan sebagainya. Ada setidaknya menurut perhitungan statistika, sekitar 13,860,000 kombinasi jeting dalam sebuah karburator hehehehe… jika mau bermain karburator setidaknya siapkan mental, waktu dan tenaga untuk menyelaraskan semua kinerjanya. Disini kami ingin membantu dengan sedikit pengetahuan dasar dan penyetelan karburator untuk mempermudah teman-teman dalam menemukan fine tuning, bisa diaplikasi untuk menyetel ulang karburator yang udah pada modif mesin.

KARBURATOR VENTURI
Perhatikanlah muka karburator, dan kamu akan menyadari karburator hanyalah sebuah lubang besar dari satu tempat ke tempat lain, ini dinamakan venturi. Udara masuk ke dalam mesin melalui lubang ini (venturi). Sebagaimana kecepatan udara memasuki karburator meningkat, tekanannya justru menurun, yang kemudian menimbulkan kevakuman di area venturi. Kevakuman ini bergerak seiring bukaan skep (throttle), dan menghisap bahan-bakar melalui jet yang berbeda-beda di sistem karburator. Udara dengan bahan-bakar akan bercampur di area venturi. Dimana posisi jet ditempatkan dan pengeluarannya pada venturi menghasilkan kontrol terhadap respon bukaan gas. Sistem langsam ( pilot jet, dan setelan skrup udara) mengontrol hingga bukaan skep 25 %. Jarum skep, posisi clip dan nozzle karburator mengontrol dari 15 % bukaan gas hingga 80 %. Main jet mengontrol bukaan gas penuh atau berefek mulai dari bukaan gas diatas 60 %. Namun ada hal yang harus diingat dalam menyetel karburator, kesemua bagian adalah interconnected (terhubung satu dengan lain) sehingga penggantian sebuah part akan mempengaruhi kinerja sistem lainnya. Bekerja hati-hati, dan teliti adalah kuncinya.

CARB TUNING
SET UP KARBURATOR
1. Untuk bukaan gas dari kondisi tertutup hingga seperempat bukaan skep
1. Ganti pilot jet / idle jet untuk mengatur campuran
2. Setel ulang skrup udara untuk penyempurnaan aturan ( 1 ½ hingga 2 putaran keluar dari posisi menutup penuh)
2. Dari posisi seperempat bukaan hingga sepertiga bukaan gas
1. Setel posisi klip jarum skep
2. Ganti tipe jarum skep
3. Dari posisi sepertiga bukaan gas hingga bukaan penuh
1. Ganti ukuran main jet untuk menyetel campuran udara bahan-bakar
2. Ganti ukuran power jet (jika ada) untuk menyempurnakan campuran udara-bahan bakar
4. Bukaan gas separuh hingga bukaan gas penuh
1. Lakukan penyetelan campuran udara/bahan-bakar dengan penggantian mainjet, jarum skep, atau seting posisi klip jarum skep
2. Lakukan pengecekan (baca) hasil pembakaran untuk melihat apakah setelan sudah tepat atau belum

MIKUNI 36mm
CATATAN SET UP:
1. Dasar penyetelan skrup campuran udara di karburator adalah putar hingga menutup penuh, lalu buka satu setengah putaran keluar. Jika mesin masih berjalan dalam kondisi terlalu basah atau kering coba sedikit setel ulang skrup campuran udara lebih membuka atau menutup. Jika hal ini tidak dapat terkoreksi dengan beberapa putaran, maka gantilah pilot jet nya.
2. Jika setelan terlalu basah antara bukaan gas posisi tertutup hingga terbuka separuh, dan tidak dapat dikoreksi dengan penyetelan skrup udara, maka ganti pilot jet ke ukuran lebih kecil.
3. Menjalankan mesin dalam kondisi terlalu basah (campuran kaya) akan menjadikan mesinmu tidak berlari pada kemampuan terbaiknya, menjalankan mesin dalam kondisi terlalu kering lebih berbahaya dan akan merusak komponen mesin seperti piston, liner dan kepala silinder. Sebaiknya ketika melakukan penyetelan karburator, lakukan dari kondisi campuran kaya dan lakukan setelan lebih rendah secara bertahap untuk menemukan setelan pas.
4. Lihat dan baca kondisi busi untuk mempelajari campuran yang dibutuhkan mesin.
• Jika elektroda berwarna hitam, atau basah jelaga; kondisi mesin terlalu banyak bahan-bakar (campuran kaya). Bahan-bakar yang tak terbakar menyebabkan kerak mengendap di busi.
• Busi kondisi kering dan berwarna keabu-abuan, atau bahkan putih kapur. Mesin berjalan dalam setelan yang terlalu kering, dan berbahaya bagi kondisi mesin. Pakai jet yang lebih besar untuk mendapatkan setelan yang lebih kaya.
• Warna elektroda kecoklatan dan bersih, maka kamu sudah menemukan setelan terbaik yang dibutuhkan mesin.
Ketika melakukan penggantian main jet lebih besar akan mempengaruhi performa mesin mulai dari bukaan gas separuh hingga gas penuh (full throtle). Selalu lakukan penggantian satu-demi satu dan secara bertahap dan cermati perubahan yang terjadi pada performa mesin sebelum merubah faktor lainnya.
Jangan menjalankan mesin dalam kondisi campuran kering (miskin) dalam kondisi terlalu lama yang dapat mengakibatkan overheating (panas yang berlebihan) dan merusak komponen di dalam mesin.

Penyelesaian beberapa persoalan seting karburator.
Permasalahan : Saat stasioner RPM tidak stabil. Mesin berlari tersendat.
Kondisi setelan : Campuran terlalu miskin
Metoda koreksi :
• Putar setelan skrup udara searah jarum jam (menutup) untuk memperkaya campuran.
• Ganti ukuran pilot jet ke angka yang lebih besar
• Ganti jarum skep ke diameter lebih kecil atau bentuk lebih runcing untuk memperkaya campuran bahan-bakar.
Permasalahan : Saat stasioner keluar asap hitam dari knalpot.
Kondisi setelan : Terlalu basah
Metoda koreksi :
• Putar keluar skrup setelan udara untuk memperbanyak campuran udara masuk
• Ganti pilot jet ke nomor lebih kecil
• Ganti jarum skep dengan model yang lebih gemuk
Permasalahan : Ketika motor dijalankan akselerasi lemah
Kondisi setelan : Kering
Metoda koreksi : Ganti dengan ukuran mainjet lebih besar
Permasalahan : Ketika berakselari motor tersendat-sendat
Kondisi setelan : Basah
Metoda koreksi : Kecilkan ukuran mainjet
Permasalahan : Pada posisi seperempat bukaan gas mesin ngambang dan RPM tidak dapat teriak.
Kondisi setelan : Kering
Metoda koreksi :
• Pakai dimensi jarum skep lebih kurus untuk memperkaya campuran bahan-bakar
• Putar skrep setelan udara searah jarum jam untuk memperkaya campuran
Permasalahan : Gas bukaan penuh, Kecepatan bertambah sangat pelan, mesin terasa datar, dan busi tampak basah kehitaman
Kondisi setelan : Terlalu Kaya
Metoda Koreksi :
• Setel campuran dengan menggunakan main jet lebih kecil, terus check kondisi kepala busi hingga warna terkoreksihttp://automotive-speed-racing.blogspot.com/2011/08/cara-setting-karburator.html
no image

  Rumus / Penghitungan Rasio 4 Tak

Untuk Mempelajari Lebih Lanjut tenatang Rasio 4 tak / four stroke agar dalam karya kita lebih mantap,silahkan Baca dan Pahami Rumus berikut !

   YUPITER 11O STD                                CLOSE RATIO
  1       2 – 38 = 3.166             1.  13 – 36 = 2.769             1.  13 – 36 =            
                   -------33.8 %                         ------ 33.8 %              --- 1.224 = 38.6 %
  2.     17 – 33 = 1.942            2.  18 – 33 = 1.833              2.  18 – 33 =
                --------24.7 %                           ------ 24.7 %              ---0.562 = 28.9 %
  3.     21 – 29 = 1.380            3.  21 – 29 = 1.380               3.  21 – 29 =      
              --------18.1 %                           --------17.2 %             ----0.285 = 20.6 %
   4.     21 – 23 = 1.095           4.  21 – 24 = 1.142               4.  23 – 26 =
 
 
          YUPITER MX 135

 1      2 – 34 = 2.833                                        1.  12 – 32 = 2.666
                       ------32.0 %                                     -------0.958 = 33.8 %
2.     16 – 30 = 1.875                                        2.  16 – 29 = 1.812
                   , -------22.1 %                                     ------0.523 = 27.8 %
3.     17 – 23 = 1.352                                        3.  17 – 24 = 1.411     
                    --------18.4 %                                   --------0.307 = 22.7 %
4.     22 – 23 = 1.045                                        4.  20 – 23 = 1.150                                       
 
 
SHOGUN 125 STD                                                                                 
     

 
1         1 – 33 = 3.000                 1.  13 – 30 = 2.307               1.  13 – 31 =      
                 ------1,215 = 40.0 5                 -------27.7 %                                          
2.     14 – 25 = 1.785                  2.  15 – 25 = 1.666                2.  15 – 25 =
                    ---0.491 = 27.5 %           ----------- 22.3 %
3.     17 – 22 = 1.294                  3.  17 – 22 = 1.294                 3.  17 – 22 =
               --  -----0.242 = 18.0 %         ------------14.6 %
4.     19 – 20 = 1.052                  4.  19 – 21 = 1.105                 4.  19 – 21 =
 
 
          NEW SMASH

 
 
1       1 – 33 = 3.000       1.  13 – 33 =        1.  13 – 30 =                 1.  13 – 30 =
                    -----31,1 %           ---1.125 = 37.5 %
2.     16 – 30 = 1.875       2.  16 – 28 =        2.  15 – 25 =                 2.  16 – 28 =
                   ------21.8 %      ------ 0.507 = 27.0 %
3.     19 – 26 = 1.368       3.  19 – 26 =        3.  17 – 23 =                 3.  17 – 23 =
                    -----15.4 %        -----0.316 = 23.1 %
4.     19 – 20 = 1.052       4.  19 – 22 =        4.  19 – 20 =                 4.  19 – 21 =
        
  HONDA SUPRA
 
 


1.  12 – 34 = 2.833          1.  12 – 31 = 2.583             1.  13 – 31 = 2.384
                -------- 1.128 = 39.8 %      ---------33.9 %                    ----32.4 %
2.  17 – 29 = 1.705           2.  17 – 29 = 1.705            2.  18 – 29 = 1.611
                      ----0.467 = 27.3 %          ----- 23.7 %                  ------23.1 %
 3.  21 – 26 = 1.238           3.  20 – 26 = 1.300           3.  21 – 26 = 1.238
                      ----0.285 = 23.0 %          ------19.6 %                ------- 15.5 %
 4.  24 – 23 = 0.958           4.  22 – 23 = 1.045           4.  22 – 23 = 1.045
 



1      2 – 31 = 2.583                            1.  12 – 32 = 2.667
                     ----------33.9 %                       ----------------36.0 %
2.     17 – 29 = 1.705                            2.  17 – 29 = 1.705
                   -----------24.6 %                      ---------------24.6 %
3.     21 – 27 = 1.285                            3.  21 – 27 = 1.285
                    -----------18.6 %                       ---------------18.8 %
4.     22 – 23 = 1.045                            4.  22 – 24 = 1.043
 
 
          KARISMA / SUPRA X

1      4 – 35 = 2.500                                               1.  14 – 34 = 2.428
                   ----------0.950 = 38.0 5                               -----------30.6 %
2.     20 – 31 = 1.550                                               2.  19 – 32 = 1.684
                   ----------0.400 = 25.8 %                              ----------- 21.9 %
3.     20 – 23 = 1.150                                               3.  19 – 25 = 1.315
                   ----------0.227 = 19.7 %                               ------------16.3 %
4.     26 – 24 = 0.923                                               4.  20 – 22 = 1.100
        
 
          KAZE / BLITZ
             
1       2 – 36 = 3.000                                               1.  13 – 36 = 2.769
                          -----1.063 = 35.4 %                                 ----------34.1 %
2.     16 – 31 = 1.937                                               2.  17 – 31 = 1.823
                          -----0.587 = 30.3 %                                 ----------25.9 %
3.     20 – 27 = 1.350                                               3.  20 – 27 = 1.350
                   ---------0.264 =19.5 %                                    ----------19.5 %
4.     23 – 25 = 1.086                                               4.  23 – 25 = 1.086
 
          
            YAMAHA F 1 ZR       
                                     
 
 
1       2 – 39 = 3.250                1.  14 – 30 = 2.142                1.  14 – 31 =        
                 -----1.438 = 44 %                          ------32.5 %
2.     16 – 29 = 1.812               2.  18 – 26 = 1.444                2.  18 – 27 =
                        -------0.612 = 33.7 %                  ---16.8 %
3.     20 – 24 = 1.200               3.  20 – 24 = 1.200
                       ------ 0.155 = 12.9 %              ------ 12.9 %
4.     22 – 23 = 1.045               4.  22 – 23 = 1.045

http://automotive-speed-racing.blogspot.com/2011/08/rumus-penghitungan-rasio-4-tak.html

no image

RUMUS PERHITUNGAN KNALPOT

Tuned                                                       EXHAUS VALVE OPEN DEGREE BEFORE B.D.C
R P M         

  50°  55°  60° 65° 70° 75°  80°   85°    90°
  8.000      21.5    21.9  22.5    23.0   23.6   24.1  24.6  25.2  25.8
  8.500      20.0     20.5 21.0    21.5   22.0   22.5   23.0 23.5   24.0
  9.000      18.7    19.2  19.6    20.1    20.6  21.1   21.5  22.0  22.5
  9.500      17.6    18.0  18.4    18.9     19.4 19,8   20,2   20.7   21.2
10.000     16.5     16.9   17.4   17.8     18.3 18.6   19.1   19.6  20.0
10.500    15.6      16.0   16.4   16.8    17.2  17.6   18.0   18.4   18.8
11.000    14.8     15.1    15.5   15.9    16.3  16.7   17.0  17.4  17.8
11.500     14.0    14.3    14.7   15.1    15.5  15.8   16.2  16.6  17.0
12.000     13.3    13.6    14.0    14.3   14.7  15.0   15.4  15.8  16.1



P =  850 X ED          3
        RPM
ID = √CC ______  X 2.1
          (P+3)X 25
IDS = ID² X 2 X 0.93

P = PANJANG HEADER ( INCH )                       RPM = PUTARAN MESIM MAXIMUM
ED = EXHAUS DURASI = 180° + KLEP EXHAUS MEMBUKA SBTMB


ID = Ø DALAM PIPA                     P = PANJANG PIPA HEADER ( INCH )

Ø PIPA HEADER MINIMUM SAMA Ø KLEP EXHAUS


IDS = Ø DALAM PIPA SEKUNDER




EXE :        EX CLOSE : 80° SB.TMB              RPM : 11.000               VOL CYLND : 110cc          P : 17.0” / 431.8mm
 
 




ID=             110               X 25
            17,0+3     X 25
ID = 0.98 ins / 24.89 mm
 
           
 
 
IDS = (       0.98X2                ) X 0.93                
IDS = 1.28 ins / 32.7 mm

http://automotive-speed-racing.blogspot.com/2011/08/rumus-perhitungan-knalpot.html
Friday, February 22, 2013
no image

Teknik Bikin "Drag Bike"


Teknik Bikin "Drag Bike"


  • Sumber : - | Author : KompasOtomotif
    berbagai jenis modifikasi motor drag siap besut
  • Sumber : - | Author : KompasOtomotif
    Sasis dan mesin menjadi poin utama agar motor kencang.
  • Sumber : - | Author : KompasOtomotif
    Bobot berkurang hingga 50 % untuk menambah laju kendaraan
  • Sumber : - | Author : KompasOtomotif
    berbagai jenis modifikasi motor drag siap besut
Jakarta, KompasOtomotif Drag bike yang sedang ngetren dan banyak wadah untuk balapan, membuat penyuka kecepatan dan bengkel ingin berpartisipasi. Kenyataannya, drag bike tidak hanya dipakai untuk balap, juga sekadar penampilan sehari-hari. Alhasil, sepeda motor standar pun siap berubah wujud jadi lebih kerempeng, ciri khas sepeda motor kencang itu.

Menurut Harri Novrian, pemilik bengkel drag bike di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, spesifikasi drag bike di Indonesia termasuk minimalis. Tidak perlu canggih seperti di luar negeri. ”Kalo boleh dibilang, sepeda motor diubah seringan mungkin. Bagian yang ntidak penting, dibuang saja supaya nggak nambah beban,” jelasnya.

Sederhananya, untuk mengubah sepeda motor menjadi model drag bike, bisa dilakukan dengan beberapa langkah. Pertama,sasis!  Bila dirasa tidak sesuai dan kurang ringan, bisa diganti dengan yang baru. Inilah salah satu yang menghabiskan biaya. Kalau versi impor dari Jepang, sasis drag bike bisa mencapai Rp 10-25 juta.

Untuk kaki-kaki, pilihlah sokbreker yang sesuai dengan ukuran sepeda motor. Ukuran ban juga disesuaikan, yaitu  50/90 untuk depan,dan 60/80 buat bagian belakang.Diameter pelek harus diperkecil, karena berhubungan dengan mesin yang akan di-bore up.

”Hitungannya berbeda kalau diameter ban nggak cocok. Semakin besar kapasitas, diameter ban diperkecil karena harus menggunakan perbandingan gigi yang tepat,"  terang Harri.

Agar bertenaga, mesin wajib dioprek. Penggantian biasanya dilakukan pada noken as, piston, karburator, kabel busi dan beberapa komponen lain dengan spesifikasi balap. Memperbesar langkah dan diameter piston (termasuk silinder) serta  perbandingan transmisi. Tak kalah penting.  perrbandingan gigi akhir merupakan faktor penting untuk meningkatkan performa.
Setelah bodi ringan, kaki-kaki oke, dan mesin  gahar, selanjutnya adalah settingan sepeda motor sesuai bodi dan gaya si penunggang. Misalnya dengan pemakaian setang jepit, pijakan kaki baru, hingga jok datar dan tanpa tambahan busa (jadi tidak nyaman).

Menurut Harri, kemungkinan biaya akan berada di kisaran Rp 3-5 juta untuk yang murah, dan Rp 5-20 juta untuk spesifikasi heboh. ”Kalau ingin murah ,modif  sepeda motor matik saja. Pasalnya,  tidak perlu repot mengganti  gigi-gigi transmisi  yang mahal. Cukup  mempeerbesar diameter silinder dan memperpanjang langkah",” ujarnya.

Untuk tampilan, bisa disesuaikan dengan selera. Selanjutnya, drag bike versi rumahan pun siap dibesut, asal dipakai di wadah yang benar dan tidak lupa mengutamakana keselamatan.

about agus yang sering di panggil welwel. 



perkenalkan nama saya agus susanto dan berhubung saya menyukai dunia RACING khusunya DRAG BIKE maka saya memutuska untuk membuat blog ini dan semoga saja bermanfaat. terimakasih

Copyright © 2012 theme cheap All Right Reserved
Designed by CBTblogger